Rabu, 27 Juli 2011

Sinopsis The Great Queen Seon Deok episode 1

Narasi : Ketika Surga dan Bumi belum dipisahkan. Ketika masih ada 2 matahari dan 2 bulan. Ketika matahari menjadi Bintang Utara dan bulan menjadi Bintang Pembajak. Sisa dari pecahan bintang menjadi manusia. Bintang yang lebih besar mewakili penguasa. Yang terbesar dari antara mereka menjadi Raja Jinheung, mengangkat sebuah kerajaan yang lemah bernama Silla menjadi kerajaan yang besar.

Ketujuh bintang yang paling terang dalam Ursa major juga dikenal sebagai pembajak.

Raja Jinheung (540-576) adalah raja ke-24 dinasti Silla. Satu dari Tiga Kerajaan di Korea. Dia mengikuti Raja Beopheung(514-540) dan diikuti Raja Jinji (576-579). Jinheung adalah keponakan Raja Beopheung. Raja Jinheung adalah salah satu Raja terbesar dinasti Silla dan bertanggungjawab memperluas wilayah Silla. Dia dan Raja Seong, Raja ke-26 dari Baekje, bertempur diatas lembah sungai Han. Raja Jinheung memenangkan pertempuran dan berhasil memperluas wilayah Silla. Dia dikenang oleh rakyat Korea sebagai salah satu penguasa terbesar Silla dan Korea.

Raja Jinheung sedang mengendarai kudanya untuk memeriksa perbatasan. Pendeta utama sedang memimpin doa saat tiba-tiba diserang. Raja Jinheung disergap dan dia terjatuh dari kudanya. Penyerang itu dikirim oleh Baekje yang ingin menuntut balas untuk Raja mereka. Kemudian datang bantuan dari pejuang bertopeng yang mengendarai kuda. Pejuang bertopeng itu berhasil mengalahkan semua pembunuh itu dan membunuhnya dengan cambuk rantai. Cambuk rantai adalah salah satu senjata mematikan dari 18 senjata dalam ilmu seni bela diri dan biasa dipakai oleh seorang wanita karena ringan dan mudah digerakkan.

Ternyata si pejuang bertopeng adalah Mi Shil yang meminta pengampunan pada Raja Jinheung karena ketidakmampuan mereka menjaga Raja. Raja berkata dia tidak bersalah karena ini karena dia keras kepala dan tidak mendengarkan Mi Shil, seharusnya dia tidak memeriksa perbatasan sendirian. Mi Shil ingin membawa Raja kembali ke istana tapi Raja menolak. Raja ingin cucunya Baek Jeong melihat Bukhansan diseberang Silla.

Bukhansan atau Gunung Bukhan adalah gunung di sebelah utara Seoul. Seoul dibatasi oleh gunung Bukhan. Di puncak gunung ini Raja memuji semua usaha yang dilakukan anak buahnya dalam menaklukkan Bukhansan. Raja memuji Eul Jae yang berhasil mengatur dan menstabilkan kondisi istana, memuji Se Jong dan Bo Jong atas keberhasilan mereka mengatur rumah tangga istana. Memuji Mi Shil sebagai Kapten Kolonel Pasukan Wanita Hwa Rang yang menjaga keluarga Raja. Memuji Seol Won Rang dan Moon Noh, tapi Moon Noh tidak hadir. Raja menyerahkan Silla dalam perlindungan mereka, karena keberadaan mereka-lah Silla menjadi seperti ini.

Raja berkata pada cucunya Baek Jeong yang kelak menjadi Raja Jinpyeong untuk melanjutkan harapannya, bahwa orang-orang yang hadir di sini sekarang akan membantunya mewujudkan mimpinya. Tapi Pangeran Geum Ryun, kelak menjadi Raja Jinji merasa tidak senang. Pangeran Geum Ryun adalah putra ke-2 Raja Jinheung.

Dalam perjalanan kembali ke istana, Mi Shil menemani Raja Jinheung di dalam keretanya. Mi Shil berkata kalau bukan Raja Jinheung pasti tidak akan memiliki mimpi besar seperti ini. Raja berkata Mi Shil juga dapat mencapai mimpi seperti itu. Tiba-tiba kereta berguncang dan teh Raja Jinheung tumpah. Mi Shil memeriksa dan ternyata salah seorang pemegang tandu tegelincir, Mi Shil memberi isyarat dengan matanya agar orang itu dibunuh. Kemudian dia berkata pada Raja bukan apa-apa, cuma masalah kecil.

Raja Jinheung bercerita tentang pengalamannya ketika berburu dan membunuh harimau dengan pisau kecil. Mi Shil heran bagaimana Raja mampu membunuh harimau hanya dengan belati atau pisau kecil, Raja berkata karena harimau itu menggigitnya, maka ia mampu menusuk tenggorokan harimau itu dengan belati sehingga harimau itu mati. Dia juga berkata bahwa saat berburu ia pergi sendirian tapi dia berhasil meyakinkan orang untuk mengikutinya sehingga dengan bantuan mereka, ia berhasil dalam perburuan. Penguasa tidak diberikan oleh surga tapi rakyatlah yang memberikannya. Mi Shil berterima kasih atas pelajaran hidup yang dalam dari Raja. Tiba-tiba Raja batuk darah, ternyata Raja menderita hemoptysis (batuk berdarah).

Kembali ke Gyeongju (Ibukota Silla). Mi Shil kaget dengan kondisi Raja yang memburuk. Raja Jinheung meminta Mi Shil menyediakan kertas dan tinta. Raja mendiktekan surat wasiatnya kepada Mi Shil.

Raja : Aku memutuskan bahwa penerusku adalah cucuku Baek Jeong. Dengan Eul Jae sebagai penasihat. Mengenai Pangeran Geum Ryun dan Sae Ju Mi Shil, mereka tidak dapat mempengaruhi keputusan dalam politik pemerintahan. Mereka harus mengikutiku dalam keabadian. (Tirza : bukan ikutan mati tapi menjalani hidup agamawi. Silla adalah negara dengan agama Buddha, jadi mereka jadi hwesio atau biksuni )

Mi Shil yang sedang menulis kaget dan tercekat. Raja bertanya apa ia merasa bahwa itu tidak adil? Mi Shil membantah bahwa Raja akan pergi, Mi Shil berkata ia akan meninggalkan hidup duniawi. Raja bertanya apa Mi Shil akan mematuhi perintahnya, Mi Shil berkata ia akan menjalankan agama Buddha dan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar